Game Online Rusak Rumah Tangga, Begini Nasihat Aplikatif Ustadz Abdul Somad

Game Online
Game Online (khasiat-ilutrasi)

Game online merusak rumah tangga. Inilah fakta yang diceritakan oleh salah seorang jamaah Muslimah. Ia mengaku, suaminya ketagihan. Tiada hari yang dilalui, kecualinya suaminya itu asyik dalam game online.





Lantaran bingung dan menginginkan solusi kebaikan bagi suaminya, sang istri ini menghadiri kajian yang penceramahnya Ustadz Abdul Somad Lc MA. Kepada Ustadz Somad, muslimah ini menyampaikan pertanyaan, "Apa yang seharusnya saya lakukan agar suami saya berhenti dari game online?"

Game Online Bikin Kecanduan


Ustadz Abdul Somad menjelaskan, game online memang berpotensi membuat penggunanya kecanduan. Dai asal Pekanbaru Riau ini menyatakan, game online bisa membuat kecanduan sebagaimana narkoba dan situs asusila.

"Jangan lupa, game online itu ada keanduannya. Game online, website p*rno, dan narkoba itu sama; menyerang otak." kata Ustadz Abdul Somad saat menjadi penceramah dalam Tabligh Akbar di Masjid An-Nur Jagalan Malang Jawa Timur pada Jum'at (23/3/18) malam.

Siapa yang sudah kecanduan dari tiga hal tidak baik ini, otaknya akan mengalami kerusakan secara langsung ataupun tidak. Dalam jangka panjang, kerusakan yang ditimbulkan ini bisa sangat berbahaya.

Bahkan ada kasus orang yang nekat menghilangkan nyawa orang lain hanya karena persoalan sepele yang disebabkan kecanduan.





Libatkan Wali


Seorang istri tidak bisa langsung menyampaikan nasihat kepada suaminya yang kecanduan permainan online. Karena suami merupakan seorang pemimpin dan laki-laki yang mudah tersinggung ketika otoritasnya diremehkan.

Karena itu, Ustadz Somad menyarankan agar seorang istri melibatkan walinya guna mengingatkan suami yang kecanduan.

Untuk berdiskusi kepada suami, seorang istri bisa meminta kepada enam pihak yang menjadi walinya.

"Ibu punya 6 wali: ayah, kakek, kakak, adik, kakak ayah, adik ayah." kata Ustadz Somad menjelaskan.

Wali, kata Ustadz Somad, tidak hanya dilibatkan saat menikahkan seorang wanita. Wali, lanjutnya, juga bisa dilibatkan untuk menyampaikan nasihat kepada seorang suami. Apalagi ketika masalah yang dialami dalam rumah tangga itu sudah parah.

"Wali bukan hanya dipanggil saat akan akad nikah. Wali juga dipanggil untuk menasihati suami." tutur Ustadz Somad.





Duduk Bersama


Siapa pun wali yang dimintai menjadi penasihat dan perantara dalam diskusi, hendaknya keduanya duduk bersama dengan suami. Dalam duduk bersama itu, seorang wali harus mengingatkan akan kewajiban suami dan hak wanita yang menjadi perwaliannya.

"Dulu ketika kamu menikahi anak kami, kami kan sudah fit and proper test (menyetujui pernikahan karena melihat adanya kebaikan). Sekarang, mana amanahmu? Kenapa kamu gila main game online?" kata Ustadz Abdul Somad mencontohkan model dialog antara wali dengan suami.

Hindari Nasihat Langsung


Duduk bersama antara wali dan suami menjadi solusi pertengahan. Sebab jika suami langsung dinasihati oleh istrinya, ada kecenderungan dirinya untuk marah.

"Dudukkan. Duduk bersama. Karena ibu tidak bisa menasihatinya (suami). Ia akan bangkit dan marah." kata Ustadz Somad.

Doakan Suami yang Kecanduan Game Online


Sebelum, ketika, dan setelah menempuh jalur dialog dengan melibatkan wali, seorang istri harus mendoakan suaminya. Doa istri untuk suaminya yang kecanduan permainan online akan didengar oleh Allah.





Dia-lah yang Maha Mendengar dan Mengabulkan doa-doa hamba-hamba-Nya, termasuk doa agar semua yang ketagihan permainan online mendapatkan kesembuhan.

"Kita doakan bersama, semoga bapak (suami) cepat sembuh dari kecanduan game online." kata Ustadz Abdul Somad menyampaikan nasihat.

Game Online Masalah Serius


Sepekan sebelumnya, seorang jamaah juga menyampaikan pertanyaan kepada Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi terkait maraknya anak-anak yang ketagihan permainan online.

TGB yang menggantikan Aa Gym dalam kajian ma'rifatullah di Masjid Daarut Tauhid Bandung Jawa Barat pada Kamis (15/3/18) ini menjelaskan, permainan online tidak membahayakan selama tidak dimainkan.

Ia berpendapat, generasi muda akan kehilangan waktu jika kecanduan game online. Akibatnya, generasi muda akan kehilangan momentum untuk melakukan hal-hal besar bagi bangsa Indonesia.

Saran TGB


Selanjutnya TGB memberikan sebuah saran cerdas terkait fenomena ini. Jika memang game online harus dimainkan, maka para cendekiawan Muslim yang ahli teknologi harus membuat permainan online dengan muatan dakwah.

Misalnya, berdasarkan saran dari TGB, buatlah permainan online tentang tangga-tangga ma'rifatullah. Dengan demikian orang yang memainkan bisa mendapatkan manfaat dan alternatif selain permainan yang merusak. [Tarbawia]