BERITA-VIRAL.COM - Ratna Sarumpaet mengatakan mobilnya yang sempat diderek Dishub DKI dikembalikan setelah dia berkomunikasi via telepon dengan staf Anies Baswedan bernama John. Apa kata Anies? Ini penjelasan dia.
Saat mobilnya diderek, Ratna mengaku sempat menelepon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mengatakan teleponnya ke Anies tersambung, hanya saja tak diangkat. Lalu Ratna menelepon staf Anies dan teleponnya diterima.
"(Telepon) Ke nomor Pak Anies. Pak Anies nggak angkat. Lalu saya telepon ke nomor stafnya. Namanya John," kata Ratna.
Wartawan lantas mengonfirmasikan pernyataan Ratna tersebut ke Anies. Berikut tanya jawabnya di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018):
Ratna Sarumpaet menyatakan yang menerima telepon adalah staf bapak bernama John, tanggapannya bagaimana pak?
Saya sudah cek, jadi tidak ada bahkan ketika telpon itu pun tidak kemudian berhenti penderekannya. Penderekannya jalan terus. Jadi tidak ada intervensi sedikit pun. Justru ini memberikan pelajaran pada kita. Jangan menimbulkan kebiasaan takut pada atasan. Karena ini warisan takut pada atasan. Kan takut pada atasan, jangan. Kalau jadi pegawai pemerintah bekerjanya harus takut pada prosedur.
Jangan takut... oh ini temannya pak gubernur, jangan sampai saya ditegur oleh Pak Gubernur. Itu kebiasaan buruk itu. Apakah teman Pak Gubernur apakah bukan teman Pak Gubernur prosedurnya sama. dan jangan pernah takut sama Gubernur, takutlah sama Prosedur. Dan saya akan menegakkan prosedur. Jadi kalau ada anak buah saya yang tidak mentaati prosedur itu yang justru ditegur. Jadi kejadian kemarin itu dijadikan contoh, saya sampaikan pada semua jajaran, Anda semua taat semua pada prosesur.
Anda dibilang benar atau salah itu bukan kata Gubernur, benar atau salah adalah karena prosedur. Prosedur yang buat siapa, yang buat gubernur. Di situ Anda lakukan tapi ikuti prosedur jadi kalau prosedur itu Anda harus bertindak, maka bertindaklah. Tapi kalau prosedurnya melarang bertindak ya jangan bertindak.
Staf sudah didisiplinkan?
Cek ke kepala dinas itu sih remeh-temeh
Maksudnya stafnya bapak sudah didisiplinkan belum?
Mereka tidak ada perintah untuk apapun. Bertanya. Di situ. Jadi (dia) tanya kasus, tapi kemudian di dinas ada tindakan. Di situ yang saya katakan ini warisan masalah. Kebiasaan membahagiakan gubernur. Bukan. Jangan kebiasaan membahagiakan gubernur, kebiasannya adalaah menegakkan aturan.
Jadi dari Pak Anies dan staf nggak ada instruksi?
Nggak ada sama sekali.
Bawahan (dishub) yang langsung bertindak sendiri?
Iya, tanya. Karena ditelpon maka tanya ditelpon 'ada apa?' dan kemudian dari situ justru ada inisiatif tindakan dari staf di dinas. Ini yang saya katakan berarti selama ini kalau bekerja itu nggak lihat prosedur. yang penting saya ga dimarahi, yang penting saya nggak ditegur. Padahal nggak ada marahan dan nggak ada teguran. Itu yang saya katakan. Saya akan bangun kebiasaan taat prosedur. Kalau kebiasaan taat prosedur Anda nggak akan takut. Kalaupun ditanya siapapun tinggal jawab 'saya ikut prosedur pak'. Udah gampang.
Tapi mobil Ratna sudah dikembalikan tanpa prosedur?
Cek sama dinas aja. Nggak usah gubernur kalau yang itu sih.
Sumber : detik.com