BERITA-VIRAL.COM - Badai politik menerjang PDI-P. Partai politik yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini, dianggap tak jarang menyakiti umat Islam. Belum sembuh rasa sakit umat Islam — khususnya jajaran Kementerian Agama RI setelah dibilang ‘bang***’ oleh anggota DPR RI dari PDI-P Arteria Dahlan — sudah muncul hinaan Sukmawati. Melalui puisinya ‘Ibu Indonesia’ Sukma membandingkan kidung vs adzan.
Gaya PDI-P yang selalu menyerang umat Islam ini, mendapat perlawanan keras. Bahkan calon gubernur yang didukung PDI-P seperti Pilgub Jatim, juga menuai dampak serius. Sejumlah kiai yang awalnya mendukung Gus Ipul-Puti, terang-terangan menarik dukungan.
Dimulai dari Banyuwangi, sejumlah kiai balik kanan, lebih sreg mendukung Khofifah-Emil. Kabar yang sama datang dari Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) Pasuruan, memilih putar haluan, mendukung Khofifah-Emil.
Ditanya soal kabar tersebut, KH Hisyam Syafaat, Pengasuh Ponpes Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, mengaku bersyukur. Menurut Kiai Hisyam, apa yang diputuskan para kiai ‘balik kanan’ mendukung Bu Khofifah-Emil, tentu, melalui proses yang serius dan penuh kebijakan.
“Saya bersyukur sekali. Sebab, dengan begitu umat di bawah semakin paham, siapa kandidat yang layak dimenangkan dalam Pilgub ini. Kiai selalu mengedepankan maslalah untuk umat, semoga dukungan kemenangan untuk Bu Khofifah dan Mas Emil ini, benar-benar membawa perubahan, Jawa Timur lebih baik,” tegas Kiai Hisyam Syafaat kepada duta.co, Jumat (6/4/2018).
Seperti diberitakan jawapos.com, bahwa dukungan para kiai kepada Khofifah-Emil kian masif. Kali ini, kiai-kiai serta para tokoh se-Kabupaten Banyuwangi menyatakan dukungannya pada paslon nomor urut satu itu. Salah satunya Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum, KH Yusuf Nur Iskandar mengatakan, peralihan dukungan para kiai tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang. Sebab, setelah melakukan kajian yang matang, hanya sosok Khoffiah yang dianggap lebih peduli kepada umat.
“Dulu saya ke Gus Ipul tapi sekarang enggak. Sekarang Khofifah, wis wayahe. Menurut saya, bu Khofifah ini lebih cerdas, lebih mengakar dan punya kepedulian terhadap umat,” demikian Kiai Yusuf dengan yakin saat menggelar silaturahmi dengan Khofifah di Banyuwangi, Rabu, (4/4) petang kepada jawapos.com.
Selain itu, lanjut Kiai Yusuf, para Kiai Banyuwangi meyakini program Nawa Bhakti Satya serta visi misi pasangan Khofifah-Emil sangat bagus dan masuk akal. Ia optimistis, jika Khoffiah kelak terpilih, semua program tersebut bakal terlaksana dengan baik. Dan bukan hanya sekedar janji belaka.
“Beliau orang yang komitmen, bukan tipe pengkhianat. Beliau ini visinya lurus. Di tengah hiruk pikuk saling menjegal, bu Khofifah ini baik, punya komitmen,” ungkapnya.
Kiai Yusuf yakin, kalau pasangan Khofifah-Emil bakal menang mutlak untuk wilayah Banyuwangi. Apalagi, lanjutnya, dukungan para kiai pada pasangan Khofifah-Emil ini berseiring dengan suara masyarakat Banyuwangi yang mayoritas mendukung nomor urut satu.
“Insya Allah di daerah ini menang karena dua periode ini, ibu selalu menang. Insyaallah orang udah cerdas, melihat pidatonya. Orang sudah bisa menilai. Bu Khofifah di tempat yang tepat. Ibu Khofifah ya sangat tepat di Jawa Timur,” tuturnya.
Dukungan serupa juga datang dari Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro, KH Khotib Habibullah, Glenmore, Banyuwangi. Kiai Khotib melihat dorongan masyarakat Banyuwangi yang semakin besar ke Khofifah. Selain itu, pengalaman juga menjadi pertimbangan kiai Khotib untuk memilih Ketua Muslimat NU tersebut.
“Saya dan keluarga, alumni mendukung bu Khofifah. Nampaknya masyarakat kecil yang nampak sekarang lebih dekat ke Khofifah. Pengalaman di menteri sosial, itu kan bisa melihat membenahi masyarakatnya,” sambungnya.
Lebih vulgar disampaikan KH Fahrurrozi. Terkait puisi kontroversial yang dibaca Sukmawati, membuat ia pindah haluan. KH Fahrurrozi yang selama ini mendukung Gus Ipul-Puti, melalui Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) pindah ke Khofifah.
Gus Fahrul, panggilan akrabnya, membenarkan jika pihaknya akan balik kanan mendukung ke Khofifah, pasca gaduh puisi tersebut. “Saya akan balik kanan, itu karena statement puisi Sukmawati yang bikin umat islam tersinggung,” tegas dia kepada BANGSAONLINE.com di rumah makan Kebon Pring, Karang Ketug, Gading, Kota Pasuruan saat menyambut kedatangan AHY silaturrahmi ke para Kiai di Jatim, Rabu (4/4).
Lalu, apa jawaban juru bicara Khofifah-Emil, Gus Hans (Zahrul Azhar Hans) terkait eksodus pendukung lawan ini?
Gus Hans
“Tentu kita apresiasi semangat para kiai yang mendukung perjuangan kita. Saya yakin beliau-beliau itu sangat wisdom (bijak) dalam menentukan pilihan. Dengan kejernihan itu, warga Jatim akan mendapatkan pemimpin dari kader terbaik NU. Hari ini kita tinggal memilih mana pasangan yang paling mumpuni dan cerdas memimpin provinisi yang selama ini (dalam kepemimpjnan Gubernur Soekarwo rfed.) memiliki kinerja terbaik di Indonesia,” jelas Gus Hans kepada duta.co.
Masih menurut Gus Hans, pihaknya yakin, pilihan untuk Khofifah-Emil adalah berdasarkan kemampuan. Untuk itu, ia semakin yakin, setelah sesi debat para kiai dan para pemilih pemula yang, selama ini masih bimbang, akan berlabuh di tempat yang tepat.
“Soal geger puisi, saya sangat mengapresiasi permintaan maaf Ibu Sukmawati, agar tidak menjadi bahan politik hitam dalam Pilkada Jatim. Percayalah, Bu Khofifah-Emil akan menang secara ksatria tanpa isu SARA. Hari ini, warga Jatim sudah bisa memilih mana yang terbaik,” jelasnya.
Sumber : duta.co