Ustadz Abdul Somad Lc MA memberikan uraian yang telak dan cerdas untuk menghadapi oknum yang tidak mempan saat diberi dalil. Menurutnya, mereka hanya bisa sadar setelah mati, kemudian tidak usah dishalati.
"Kalau ada orang model seperti ini, nanti kalau dia mati gak usah dimandikan." kata Ustadz Somad saat berceramah di Kajian Dhuha Masjid Al-Azhar Jaka Permai, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (3/3/18).
Jika ada yang bertanya, sampaikan jawaban bahwa jenazah sudah dimandikan dengan cara hakikat.
"Kalau ada yang bertanya, 'Kenapa tidak dimandikan?' Jawab saja, 'Dia sudah kami mandikan secara hakikat. Kami siram air, kami kasih sabun, kami kasih kapas.'" kata Ustadz Somad sembari memperagakan, seraya sedikit memejamkan mata seperti orang berandai-andai.
Orang-orang seperti ini, lanjut Ustadz Somad, ialah pribadi yang tidak mempan dengan dalil. "Orang-orang seperti ini tidak mempan dikasih dalil karena otaknya sungsang." tegas sang dai.
Yang dimaksud oleh dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini ialah sekelompok orang yang mempelajari Islam dengan keliru. Mereka berdalih, shalat hanya diperuntukkan bagi orang awam, bagi yang hanya belajar syariat.
"Shalat hanya untuk orang awam saja. Shalat hanya untuk orang yang ngaji syariat saja. Saya sudah ngaji hakikat; cukup pejam mata, bayangkan tegak (berdiri), bayangkan ruku', bayangkan sujud, bayangkan duduk, bayangkan tasyahud, bayangkan salam." kata Ustadz Somad menirukan perkataan orang tersesat yang meremehkan syariat shalat.
Orang-orang seperti ini, lanjut Ustadz Somad, berislam dengan cara yang keliru. Aqidah dan ibadahnya rusak. Sebab, Nabi Muhammad sebagai manusia yang paling sempurna Islam dan imannya juga mendirikan shalat, bahkan berjamaah di masjid bersama umat Islam lainnya.
"Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sampai meninggal dunia tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah." tegas dai asal Pekanbaru Riau ini. [Tarbawia]