PKS: Kalau Tak Ingin RI Bubar, Jangan Memecah Belah
Bacaan - Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, menilai pidato Prabowo Subianto bukan ingin membubarkan Indonesia. Justru menurut Hidayat, mantan Komandan Kopassus itu ingin agar Indonesia berjaya.
"Saya pahami Pak Prabowo bukan ingin membubarkan Indonesia. Beliau bukan sosok yang tipologi ingin pecah belah anak bangsa. Beliau sosok yang ingin Indonesia raya. Indonesia akan raya kalau tidak pecah," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.
Ia menambahkan hal itu menjadi peringatan dini agar di tahun politik ini tidak mengembangkan perilaku politik yang mengakibatkan Indonesia seperti yang dikhawatirkan. Ia pun mengajak agar dalam kompetisi politik dilakukan secara fair.
"Tahun politik 2018/2019 yang memastikan Indonesia aman, tertib, damai sampai kita menikmati 100 tahun 2045. Karenanya, jangan biarkan laku politik yang memecah belah, mengkotak-kotakkan yang bisa menghadirkan Indonesia yang terpecah belah atau bubar," kata Hidayat.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu mengatakan, tahun politik bisa jadi menghadirkan beragam gejolak. Tapi perilaku politik harus bisa menjauhkan Indonesia menjadi bubar. Sehingga setiap ada gerakan separatisme harus dikritisi.
"Mari melalui mekanisme demokrasi dalam politik ini hadirkan kenegawaranan dan perilaku politik yang menguatkan ke-Indonesiaan kita dan tak membiarkan 2030 bisa bubar karena akumulasi masalah yang tak terselesaikan," kata Hidayat.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyebutkan Indonesia diprediksi akan bubar pada 2030. Prediksi ini dinyatakan Prabowo dalam sebuah video yang diunggah dari akun resmi Facebook Gerindra berdurasi 1 menit 18 detik.
Berikut, isi kutipan lengkap video tersebut:
Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa.
Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian! Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi. [viva]