Peta Kekuatan Koalisi Habib Rizieq vs Koalisi Jokowi
Bacaan - Habib Rizieq Syihab mengarahkan Gerindra, PKS, PAN, dan PBB untuk berkoalisi di Pilpres 2019. Arahan ini dilontarkan untuk menghadapi koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi).
Hingga saat ini partai politik pendukung Jokowi untuk Pilpres 2019 masih paling besar. Selain saat ini menjabat sebagai Presiden RI, elektabilitas Jokowi juga masih paling tinggi di sejumlah survei.
Sesuai aturan dalam UU No 7/2017 tentang Pemilu, tiap pasangan capres-cawapres yang maju ke Pemilu 2019 haruslah memiliki ambang batas 20% di kursi DPR atau 25% suara nasional berdasarkan perolehan suara parpol di Pemilu sebelumnya. Angka ini mengharuskan semua partai politik untuk berkoalisi.
Poros pendukung Jokowi punya kursi paling banyak untuk membeli tiket capres-cawapres. Jokowi didukung oleh PDIP (109 kursi/19,4% kursi DPR), NasDem (36 kursi/6,4% kursi DPR), Golkar (91 kursi/16,2% kursi DPR), PPP (39 kursi/7% kursi DPR), dan Hanura (16 kursi/2,9% kursi DPR). Totalnya adalah 291 kursi atau 52% kursi di DPR.
Kini Habib Rizieq ingin ada kubu untuk menghadapi kekuatan itu. Dia pun memberi arahan dari Arab Saudi agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB menyatukan kekuatan.
Jika koalisi ini benar-benar terwujud, maka kekuatannya adalah Gerindra yang memiliki 73 kursi atau 13% kursi DPR ditambah PKS dengan 40 kursi atau 7,1% kursi, dan PAN yang punya 48 kursi atau 8,6% kursi DPR. Totalnya yakni 161 kursi atau 28,7%. Sedangkan PBB belum memiliki kursi di legislatif sehingga belum bisa 'menyumbang' kekuatan secara formal.
Sebetulnya masih ada Partai Demokrat dan PKB yang tersisa. Entah mengapa Habib Rizieq tak 'mengajak' kedua partai ini. Padahal Demokrat memiliki 61 kursi atau 10,9% kursi DPR dan PKB memiliki 47 kursi atau 8,4% kursi DPR. [detik]