Khutbah Jum'at Singkat, Ternyata Ini Pengalaman Buruk Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad Lc MA (ilustrasi-inet)


Ustadz Abdul Somad Lc MA memiliki kisah tersendiri sehingga selalu singkat saat didapuk menjadi khatib Jum'at. Seperti saat khutbah di berbagai daerah, dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini hanya berkhutbah selama 15 sampai 30 menit untuk dua khutbah.





"Betapa beratnya menjadi pendengar daripada berkhutbah." kata Ustadz Somad saat berceramah di Masjid Al-Musyaffirin Bandara Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru Riau pada Selasa (27/3/18).

"Berkhutbah itu, tahan saya satu jam. (Tapi) mendengar khutbah, baru lima belas menit, (terlihat) dua nampak (wajah) khatib (baca:mengantuk)." katanya melanjutkan.

Kisahnya, berdasarkan penuturan Ustadz Somad, dirinya terlambat mengisi khutbah karena terjebak macet. Ustadz Somad tetap berjalan menuju masjid tersebut, tetapi menjadi pendengar khutbah. Saat itulah, beliau mengantuk.

Namun, dari pengalaman terjebak macet dan batal berkhutbah itu, Ustadz Abdul Somad mendapatkan hikmah yang bermanfaat bagi umat. Salah satunya, sang dai semakin memahami sunnah memperpendek khutbah.





"Sejak saat itu, saya tidak pernah berkhutbah panjang-panjang. Karena saya merasakan penderitaan jamaah yang melaksanakan shalat Jum'at." katanya, disambut tawa jamaah pengajian.

Selain menyederhakan khutbah, Ustadz Somad juga memiliki strategi menatap ke jamaah dan mengeraskan suara agar jamaah tidak mengantuk.

"Dan sejak sat itu pula, setiap khutbah Jum'at, mata saya menatap tajam kepada jamaah. Dimana ada jamaah agak hanyut (mengantuk), di sana saya mengeraskan suara." katanya melanjutkan.

Dai asal Pekanbaru Riau ini juga memberikan nasihat kepada para khatib agar senantiasa bersikap bijak, salah satunya dengan berpikir menggunakan sudut pandang jamaah, bukan hanya menuruti ke-egois-annya.

"Perlu berpikir mengikuti pemikiran pihak lain." pungkasnya. [Tarbawia]