Aceh Sumbang 1000 Ton Beras untuk Suriah (kumparan) |
Masyarakat Aceh kembali membuat bangga umat Muslim dan bangsa Indonesia dengan menyumbangkan 1000 ton beras kepada warga Suriah yang tengah dilanda krisis kemanusiaan akibat perang berkepanjangan.
Berikut ini 4 fakta menakjubkan di balik bantuan 1000 ton beras dari masyarakat Aceh untuk warga Suriah.
Hasil Panen Raya 9 Kabupaten
1000 ton beras yang dikumpulkan oleh masyarakat Aceh berasal dari 9 kabupaten. Yaitu Bireun, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Timur, Meulaboh, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya.
Diangkut 40 Kontainer
1000 ton beras dari masyarakat Aceh ini akan dibawa oleh Kapal Kemanusiaan Suriah (KKS) yang diinisiasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Rencananya, 1000 ton beras ini akan diangkut ke dalam 40 kontainer, diberangkatkan dari Pelabuhan Belawan Medan pada 21 April 2018 mendatang.
“40 kontainer tersebut akan dilepas secara resmi pada 18 April mendatang, menuju Pelabuhan Belawan, Medan. Pada 21 April nanti, seribu ton beras itu siap dilayarkan menuju Turki,” kata Imam, Senior Vice President ACT seperti dilandir Kumparan.
Dari Pelabuhan Belawan Medan, 40 kontainer berisi 1000 ton beras itu akan menuju Pelabuhan Mersin di Turki.
Di Atas Harga Pasar
1000 ton beras dari warga Aceh yang diperoleh dari 9 kabupaten ini dibeli langsung dari petani. Pihak penyelenggara memuliakan petani dengan membeli beras tersebut di atas harga pasar.
Saat harga gabah perkilogram berada di kisaran 4800 rupiah, pihak penyelenggara membeli dari petani dengan harga 5000 rupiah perkilogram atau lebih mahal 200 rupiah perkilogram.
Antusiasme Masyarakat
Masyarakat dan petani Aceh menyambut program ini dengan antusias. Banyak warga berbondong-bondong mengikuti program ini sebagai wujud persaudaraan antar sesama manusia dan ukhuwah antar sesama Muslim.
“Alhamdulillah, momen KKS ini sangat membantu petani untuk kestabilan harga. Biasanya saat panen, harga gabah turun. Program KKS turut menjaga harga jual gabah dikisaran yang cukup tinggi, sehingga menguntungkan petani,” ungkap Husaini, Kepala ACT Aceh. [Tarbawia]