Garda Keadilan - Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, mengungkapkan para jenderal polisi yang ikut Pilkada 2018, baik menjadi gubernur maupun wakil gubernur, tampaknya perlu bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati masyarakat pemilih.
Sebab, dari pantauan Ind Police Watch (IPW), elektabilitas para jenderal tersebut masih sangat rendah, padahal mereka sudah bekerja sangat keras untuk membangun citranya, mendekati masyarakat, menyampaikan program-program kerjanya, melakukan aksi sosial dan kegiatan lainnya untuk meraih simpati masyarakat.
“Tapi sepertinya, kerja keras itu belum menunjukkan aksi maksimal untuk mengangkat elektabilitas para jenderal polisi itu untuk memenangkan pilkada,” ungkapnya.
IPW melihat ada tiga tantangan berat yang mengganjal para jenderal polisi untuk memenangkan pilkada.
“Pertama, pengaruh incumben masih sangat kuat sehingga elektabilitasnya sangat tinggi dan sangat sulit digoyahkan para jenderal polisi,” ungkapnya.
Kedua, persepsi masyarakat terhadap polisi masih negatif sehingga sangat sulit bagi para jenderal polisi yang ikut pilkada untuk mengubahnya demi meraih simpati pemilih.
Ketiga, begitu terjadi benturan polisi dengan masyarakat, seperti kasus polisi bentrokan dengan ibu-ibu yang sedang zikir di Banggai Sulteng, elektabilitas jenderal polisi yang ikut pilkada langsung melorot, meskipun peristiwa itu sangat jauh dari tempatnya bertarung pilkada.
“Ketiga hal ini menjadi kendala berat bagi para jenderal polisi untuk memenangkan pertarungan di pilkada. Beratnya tantangan dan kendala ini membuat IPW memprediksi pilkada 2018 ternyata belum berpihak pada Polri,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Neta, para jenderal polisi tetap perlu bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitasnya. Dengan demikian pilkada 2018 bisa dijadikan tolok ukur sejauhmana Polri dipercaya masyarakat.
“Bukankah selama ini Polri selalu mengatakan bahwa mereka sudah berubah dan berbagai survey yang dilakukan kepolisian selalu menyebutkan bahwa persepsi masyarakat terhadap Polri sudah semakin membaik. Dan di pilkada 2018 ini semua itu diuji dan dibuktikan, dimana ada tiga jenderal polisi ikut pilkada gubernur dan ada tujuh pamen Polri ikut pilkada bupati,” tukasnya.
Sumber: kiblat