Din Syamsuddin Sebut Banyak Pihak Monopoli Pancasila


Din Syamsuddin Sebut Banyak Pihak Monopoli Pancasila

Bacaan - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din Syamsuddin, mengkritik slogan “saya Pancasilais”. Menurutnya, ucapan tersebut justru menganggap orang lain tidak Pancasilais.

“Anak bangsa sekarang banyak yang memonopoli Pancasila, mengatakan ‘saya Pancasilais’ seolah orang lain nggak Pancasila. Ketika mengatakan itu, seacara monopolistik dia tidak berpancasila,” katanya dalam rapat pleno Wantim MUI pada Rabu (21/03/2018).

Ia juga menyebutkan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan orang yang mengucapkan tidak bertoleransi dan berbhineka tunggal ika.

“Sikap seperti justru tidak sedang bertoleransi dan berbhineka tinggal ika,” sambung tokoh Muhammadiyah ini.

Dalam kesempatan itu, Din juga menyinggung tentang label terorisme dan radikalisme. Menurutnya, kedua label tersebut selalu digunakan untuk umat Islam. Untuk itu, dia meminta TNI tidak terjebak persoalan tersebut.

“TNI jangan terjebak pada terorisme dan radikalisme soalnya berkaitan dengan umat Islam. Karena kalau bicara terorisme, dikaitkannya dengan Islam. Seharusnya jangan bawa-bawa agama,” katanya di hadapan peserta di Gedung MUI Pusat, Jakarta.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini harus jeli melihat isu terorisme. Sebab, istilah-istilah yang ada saat ini disematkan ke Islam.

“Kita menginginkan TNI mengatakan prihatin dengan liberalisme, komunisme. Jangan ‘radikalisme agama’, itu konotasinya Islam,” ucapnya.

“Bukannya kita setuju terorisme, tapi harus jernih melihatnya. Sebab, kita dituduh terorisme tapi terorisme ekonomi masuk,” sambungnya. [kiblat]