Bacaan - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup total seluruh unit usaha di Hotel Alexis. Partai NasDem memandang penutupan tersebut tidak istimewa.
"Tak perlu diheboh-hebohkan karena menurut saya penutupan ini adalah hal yang biasa saja. Tidak istimewa dan harusnya itu kelas camat dan wali kota sudah cukup. Nggak perlu pakai konferensi pers dan katakan 'A-B-C-D'," kata Ketua Fraksi NasDem di DPRD DKI Bestari Barus di kantornya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
Bestari mendorong Anies tidak hanya menindak Hotel Alexis, tapi juga prostitusi secara umum. Dia mengatakan masih banyak tempat praktik prostitusi di Jakarta, bahkan ada yang terang benderang di jalan.
"Bahkan yang lebih dari itu yang kita lihat berdiri-berdiri itu di Jalan Hayam Wuruk. Itu juga harus ditertibkan. Yang sudah kelihatan benar, ada perempuan pakai rok pendek tengah malah, itu gimana," jelasnya.
Bestari menegaskan penutupan total seluruh unit usaha Hotel Alexis tidak istimewa. Dia meminta Pemprov DKI Jakarta terus bekerja menindak tempat-tempat lainnya yang terdapat prostitusi.
"Nggak perlu heboh-heboh. Sama kayak orang bikin KTP, ketika kartu keluarganya sudah ada. Kemudian syarat-syarat lain keterangan RT/RW sudah, ngapain harus gubernur yang ngumumin," paparnya.
Hotel Alexis menutup total seluruh kegiatannya hari ini. Sejumlah anggota kepolisian tampak berjaga di lokasi, Jalan RE Martadinata No 1, Ancol, Jakarta Utara.
Anies sebelumnya menegaskan penutupan total Hotel Alexis disebabkan pelanggaran yang ditemukan. Dari pemeriksaan, menurutnya, ada praktik prostitusi dan perdagangan manusia di hotel tersebut.
Sumber: detik