[Video] 3 Fakta Mengejutkan Tentang Rok*k



Wakil Sekjend MUI KH Tengku Zulkarnain menjelaskan 3 fakta mengejutkan terkait rok*k. Jika 3 fakta mengejutkan ini dipahami, bisa jadi semua perok*k akan berhenti seketika setelah mengetahuinya.





Air Kencing Iblis


"Dalam Kitab Kasyful Asrar, rok*k itu berasal dari kencing iblis." kata Kiyai Tengku Zulkarnain menjelaskan.

Waktu diusir dari surga, iblis setres. Begitu sampai dunia, di situlah iblis setres. Kencinglah dia pertama kali. 

"Dari bekas kencingnya itu, tumbuhlah sebatang pohon. Nah, itulah yang bapak-bapak isap." lanjutnya menjelaskan.

Tidak Digoda Setan


Dari fakta pertama itu, timbullah anekdot yang amat menggelitik. Dalam anekdot tersebut, setan tidak mau menggoda orang-orang yang mengisap rok*k.





Iblis mengamuk dan bertanya kepada anak buahnya, "Kenapa kamu gak menggoda dia (orang yang merok*k)?"

Jawab setan, "Gak usah, Bos. Itu CS (kawan dekat) kita."

"Loh kok CS?" tanya Iblis.

"Lah kencing bos saja diisap." jawab setan.

Babi Pun Heran


Kiyai Tengku menerangkan, babi tidak doyan dengan daun tembakau. Ia mempersilakan jamaahnya untuk melakukan percobaan dengan mengambil seikat tembakau dan seikat sawi.

"Kalau kita ambil seikat daun tembakau. Sebanyak 5kg diikat jadi satu. Lalu ambillah daun sawi hijau. Ikatlah sebanyak 5kg. Bentuk dan warnanya mirip. Baunya saja yang berbeda." terangnya.





Berikan dua ikatan tersebut kepada babi. "Lalu buanglah ke kandang babi. Dalam 5 menit, sawi habis dimakan babi. Ajaibnya, tidak ada satu helai daun tembakau yang dimakan babi. Daun tembakau hanya diinjak-injak oleh babi." tegasnya setengah tertawa.

Nasihat Penuh Cinta


Laki-laki berdarah Medan ini menyampaikan nasihat agar umat menjauhi hal-hal yang makruh, demi menyempurnakan iman dan taqwa kepada Allah.

"Supaya kita menjadi orang yang bertaqwa; tidak rakus dengan yang halal, dan jijik dengan  yang haram, berhenti dari yang makruh.Baru kita orang bertaqwa." tegasnya.

Caranya, berlatihlah untuk berhenti meroko*. "Berhentilah merok*k. 21 hari saja." ujarnya penuh cinta. [Tarbawia]