Sa'i (ilustrasi) |
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi di Riyadh memberikan ketarangan yang dinilai tegas untuk menyikapi kelakuan sejumlah jamaah umrah asal Indonesia yang menyanyikan lagu Ya Lal Wathan saat sa'i (lari-lari kecil).
Hal ini seperti keterangan pers yang disampaikan oleh Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegedibrel.
"Jika ada ekspatriat Indonesia di Arab Saudi yang melakukan tindakan di luar kepatutan dan norma-norma yang berlaku, maka secara diplomatik yang akan diprotes pertama kali oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi," kata Agus dalam keterangan pers KBRI Riyadh seperti dilansir kumparan, Selasa (27/2).
Agus juga menegaskan, otoritas Arab Saudi melarang semua tindakan yang mengarah pada politisasi terhadap ibadah umrah dan haji.
"Untuk diketahui bersama, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melarang keras segala bentuk upaya yang mempolitisasi umrah dan haji," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui bersama, rombongan umrah dari Banser dan Anshor menyanyikan lagu Ya Lal Wathan saat melaksanakan ibadah sa'i (lari-lari kecil) dalam rangkaian umrah.
Dengan suara lantang dan bersama-sama, mereka bernyanyi, direkam, kemudian ada yang mengabarkan ke media sosial hingga menjadi perbincangan.
Jamaah Ansor-Banser yang menyanyikan lagu Ya Lal Wathan |
Salah satu akun yang mengabarkan nyanyian Banser-Anshor ialah Guntur Romli melalui akun twitternya.
Selain bacaan-bacaan saat Sa'i, Jamaah Sorban (anSOR BANser) juga gelorakan Ya Lal Wathan...Indonesia biladi... Indonesia Negeriku... di Masjidil Haram Makkah," cuit Guntur Romli di akun Twitternya pada Sabtu (24/2).
Sebelum nyanyian Ya Lal Wathan ini, ada juga sekelompok orang yang membaca Pancasila saat sa'i. Banyak masyarakat melakukan protes karena ibadah tidak selayaknya dicampur dengan hal-hal yang di luar itu. [Tarbawia]