Kisah nyata yang terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta ini membuat umat Islam takjub sekaligus haru. Seorang laki-laki yang terbiasa melakukan kebaikan dicabut nyawanya oleh Allah saat mengumandangkan panggilan shalat.
Terjadi saat adzan Subuh, ketika si laki-laki yang sudah sepuh ini mengumandangkan lafal Ash-Shalatu Khairu Minan Naum (Shalat itu lebih baik daripada tidur).
"Saat sedang mengumangkan adzan Subuh pada lafal Assholaatu Khoirumminannaum," tulis Surotul Hidayat dalam unggahannya di akun fesbuk pada Ahad (25/2/18).
Masih menurut Surotul dalam unggahannya, wafatnya muadzin saat adzan terjadi pada hari Sabtu (24/2/18)
Surotul juga menginformasikan, kejadian mengharukan itu terjadi di kawasan Jakarta Timur.
"Mushola Al-Muhajirin, Perumahan Aneka Elok Blok A, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur." terangnya.
Sang muadzin yang meninggal dalam keadaan baik ini merupakan orang tua, jamaah sekaligus penjaga masjid.
"(Beliau) adalah orang tua kita/jama'ah kita, Muadzin berikut Marbot Musholla." ungkapnya.
Dalam keyakinan Islam, muadzin atau tukang adzan memiliki kedudukan yang mulia. Ia mendapatkan pahala dakwah tanpa harus berceramah. Ia juga mendapatkan pahala dari sekian banyak orang yang hadir untuk shalat berjamaah di Masjid atau Musholla.
Muadzin juga disebutkan akan memiliki leher yang panjang pada Hari Pembalasan yang karenanya ia akan mudah dikenali oleh sesama mukmin karena amal shalihnya.
Dalam video ini, muadzin yang wafat saat adzan Subuh bernama Haji Daimin bin Bodong. [Tarbawia/Mbah Pirman]
Dalam video ini, muadzin yang wafat saat adzan Subuh bernama Haji Daimin bin Bodong. [Tarbawia/Mbah Pirman]