Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 periode, KH Dr Muhammad Zainul Majdi Lc MA mengaku tidak pernah melakukan ini kepada semua stafnya. Padahal, doktor tafsir lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini menjabat Gubernur selama 10 tahun.
"Dari 2008, pendekatan kita selalu fungsional, tidak pernah struktural." ujar lelaki yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) ini di Mataram pada Selasa (20/2/18).
Dalam wawancara bersama Forum Jurnalis Muslim (forjim) tersebut, TGB mengaku tidak pernah memperlakukan stafnya sebagai bawahan.
"Jadi saya tidak pernah memperlakukan para Bupati, Walikota dan stakeholder sebagai bawahan atau sebagai subordinasi, tetapi sebagai mitra." tegasnya setelah membuka Mukernas Forjim yang dihelat di Negeri Seribu Masjid Lombok, Selasa-Kamis (20-23/2/18).
TGB menjelaskan, visi-visi besar di NTB itu didiskusikan dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat, bukan atas suruhan dan instruksinya.
"Jadi semua visi besar itu kita diskusikan dan kita sepakati." pungkasnya diiringi senyum sejuk.
Sebagaimana diketahui, TGB Muhammad Zainul Majdi merupakan salah satu Gubernur paling sukses di Indonesia.
Kepemimpinannya berjalan selama 2 periode atau 10 tahun dengan banyak capaian di berbagai bidang. Salah satunya adalah destinasi wisata halal yang berhasil mendatangkan 2 juta wisatawan pada tahun 2017 lalu.
Lantaran prestasi itulah, TGB Muhammad Zainul Majdi digadang-gadang sebagai calon Presiden dalam pilpres 2019 mendatang.
Dai nasional asal Pekanbaru Riau, Ustadz Abdul Somad Lc MA juga menyatakan diri akan mendukung gubernur yang hafal Al-Qur'an tersebut.
Selain TGB Muhammad Zainul Majdi, muncul juga capres Muslim penuh prestasi. Seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan pengamat politik internasional Anis Matta.
Ketiga nama ini berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapatkan nomor 8 dalam gelaran pemilu 2019 mendatang. [Tarbawia/Mbah Pirman]