Tidak Dusta Meski Bercanda

Seringkali kita bergurau untuk membuat orang lain tertawa, hanya sekedar untuk menghibur, atau mencairkan suasana yang kadang terasa "kaku". Namun dalam canda gurau tersebut, seringkali muncul perkataan atau perbuatan bohong agar bisa membuat orang lain tertawa. Ternyata, Islam telah melarang perilaku tersebut.

Kenapa Dilarang ?
Rasulullah telah mengabarkan kecelakaan bagi mereka yang berdusta dalam canda, sebagaimana hadits berikut :
Rasulullah SAW bersabda," Kecelakaanlah bagi orang orang-orang yang berdusta untuk membuat tertawa suatu kaum. Kecelakaanlah baginya, kemudian kecelakaanlah baginya," (HR. Abu Dawud no 4990; dihasankanAt-Tirmidzi, Al-Mundziri serta Ibnu Hajar)

Selain itu ada alasan lain mengapa dilarang berdusta dalam canda sebagaimana terlukis dalam ilustrasi kisah nyata berikut :

Seorang siswi SMP negeri tengah dikerjai teman-teman sekelasnya dan juga gurunya di hari ulang tahunnya yang ke 13. Skenario yang telah disusun teman-temannya itu telah disetujui guru wali kelasnya, yaitu dengan memasukkan uang sebesar Rp 300.000 dan handphone salah satu temannya ke tas milik siswi tersebut. Lalu mereka melaporkan kehilangan itu ke wali kelasnya. Setelah digeledah, ditemukan di tas milik siswi tersebut. Teriakan "maling-maling" oleh teman-temannya itu membuat si siswi kaget dan akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu, sisiwi berubah total. Dia menjadi pendiam dan tatapan matanya tampak kosong.

Beberapa hari kemudian, siswi tersebut dilarikan kerumah sakit setempat. Namun kondis  kesehatan dan kejiwaan siswi tersebut memburuk, hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rooji'un.
Atau biasanya hal di atas  ngetrend di kalangan anak muda dalam rangka hari April Mop, mereka berencana untuk "ngerjain" teman untuk membuat kejutan.
Inilah salah satu alasan kenapa berdusta dalam canda dilarang.

Balasan Bagi Meninggalkan DustaAku menjamin dengan rumah di tengah surga agi orang yang meninggalkan dusta meskipun ketika bercanda. Aku menjamin dengan rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang baik akhlaknya
Hadits di atas berisi ancaman yang sangat keras terhadap orang-orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Jika tetap saja mengindahkan larangan tersebut, maka celakalah bagi orang orang yang melanggarnya. Sebaliknya, jika kita meninggalkan perbuatan dusta meski dalam suatu canda, maka baginya balasan yang amat agung, sebagaimana termaktub dalam hadits berikut :

Rasullullah SAW bersabda," ," (HR. Abu DAwud dari ABu Umamah, dihasankan oleh SyaikhAl-Albani)