Cuka Sebaik Lauk

Nabi SAW bersabda : 'Sebaik-baik lauk pauk adalah cuka dengan tidak ada keraguan," (HR Muslim)

Hadits lain menyebutkan bahwa salah seorang sahabat ketika ditanya Rasul SAW," Apakah kamu mempunyai sesuatu makanan. Sahabat menjawab,"Tidak, kecuali hanya sepotong roti kering dan cuka. Maka Nabi pun bersabda," Bawalah kemari, tidaklah rumah itu sunyi dari lauk, bila di dalamnya terdapat cuka." (HR. Ahmad)

Beberapa ulama hadits masih berbeda pendapat. Sebagian di antara mereka yang menyebutkan bahwa cuka sebagai campuran roti dan lauk adalah makanan pelengkap yang menambah selera makan. Tapi sebagian lagi menyebutkan untuk bumbu menu masakan. Terlepas dari khilafiyah, yang jelas cuka yang tidak tercampur alkohol sudah disebutkan sebagai lauk yang baik.

Statement Nabi SAW ini menyebutkan bahwa cuka adalah lauk-pauk bahkan lauk pauk terbaik, merupakan inovasi ilmiah yang mencengangkan, karena tidak seorangpun pada masa pewahyuan dan beberapa abad setelahnya mengetahui manfaat cuka.

Pembuktian Dari Perspektif Sains dan Kedokteran

Cuka merupakan hasil proses larutan ringan asam asetat yang berkisar antara 4-5 %. Asam ini merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi dikandungnya, meskipun mengkonsumsi lemak secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Terlepas dari semua itu, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa kandungan cuka sangat mampu :

  1. Sebagai antibiotik yang baik untuk mencegah kerapuhan gigi, membersihkan alat-alat
      pencernaan.
  2. Melawan berbagai bakteri dan parasit yang ada dalam perut
  3. Mengaktifkan proses pencernaan dan metabolisme tubuh, membantu mengatasi
      obesitas
  4. Mengobati saki asma, persendian, alergi, diare berat karena cuka mengandung
      sejumlah zat pengerut
  5. Meminimalisir efek sengatan lebah, dan sengatan-sengatan lain seperti serangga
      dan hewan-hewan laut
  6. Berperan membawa vitamin yang larut di dalamnya ke seluruh bagian tubuh manusia

Dari perspektif kimia, asam cuka merupakan asam lemak ringan yang terdiri dari minyak dan lemak yang merupakan komposisi pokok makanan lantaran kadar kalori tinggi yang dikandungnya, meskipun mengkonsumsi lemak secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Dari sisni, konsentrasi asam asetat dalam cuka yang hanya berkisar antara 4 - 5 % mengindikasikan bahwa cuka layak untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan manusia, karena memenuhi kadar minimal minyak nabati yang dibutuhkan tubuh, tanpa menyeretnya pada resiko bahaya tinggi konsentrasi minyak hewani yang jika menggumpal (di dalam tubuh) akan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

Konsumsi lemak dengan cukup merupakan kebutuhan pokok dalam makanan yang dikonsumsi manusia karena memang dibutuhkan tubuh manusia. Hal ini dikarenakan minyak ini mengandung kadar kalori tinggi dan mampu memproduksi sel-sel.  Di samping secara umum memang dibutuhkan tubuh, minyak inijuga dapat menciptakan rasa enak pada makanan.