Jonan: Jangan Paksa Orang Beli Pertalite dengan Mengosongkan Premium


BERITA-VIRAL.COM - PT Pertamina (Persero) mengurangi pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dengan alasan bensin RON 88 itu sudah kurang diminati masyarakat. Menurut Pertamina, masyarakat sudah mulai beralih ke bensin yang lebih berkualitas seperti Pertalite dan Pertamax.

Namun, Menteri ESDM Ignasius Jonan berpendapat lain. Jonan menyebut langkah Pertamina tersebut membuat masyarakat susah karena menimbulkan kelangkaan Premium di berbagai daerah.

Jonan meminta Pertamina tetap menyalurkan Premium sesuai kebutuhan masyarakat, jangan memaksa masyarakat beli Pertalite dan Pertamax dengan cara mengurangi Premium.

Menurut Jonan, pengguna Premium harus didorong pindah ke Pertalite dan Pertamax secara alami, bukan dengan paksaan.

"Saya sudah minta Pertamina harus tetap menyalurkan Premium. Kalau misalnya mau menjual Pertalite, mestinya pakai cara lain supaya masyarakat secara sukarela beralih ke Pertalite. Kalau mau lho, bukan dengan cara mengosongkan Premium," tegas Jonan saat ditemui di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (4/4).

Pihaknya mengancam akan menjatuhkan sanksi pada Pertamina jika BUMN perminyakan itu tak memasok Premium sesuai kebutuhan masyarakat.

"Kalau misalnya Pertamina tetap enggak menyalurkan, kita cari sanksi lah," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menugaskan Pertamina mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di luar Jawa Madura dan Bali (Jamali), pada tahun ini sebesar 7,5 juta kilo liter (KL).

Angka itu jauh di atas pasokan yang diajukan Pertamina ke BPH Migas,  sebesar 5 juta KL. Volume premium penugasan yang diajukan Pertamina itu, sama dengan realisasi penyaluran di tahun 2017 lalu.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, usulan BBM penugasan jenis Premium yang disalurkan ke luar Jamali di tahun 2018 mengacu pada realisasi penyaluran pada 2017.

Selain itu, Adiatma menjelaskan, besaran usulan penyaluran Premium di 2018 yang sama dengan realisasi tahun lalu tersebut juga menimbang perubahan pola konsumsi BBM masyarakat yang mulai meninggalkan BBM jenis Premium.

"Karena masyarakat mulai sadar dan beralih ke Pertalite atau Pertamax, mesin kendaraan keluaran terbaru kan enggak maksimal kalau pakai Premium. Kalau permintaan banyak, tentu kita akan tambah (usulan penyaluran)," katanya.

Sumber : kumparan.com