Anak adalah anugrah terindah yang diberi Illahi Rabbi pada kedua orangtuanya. Namun karena salah asuh, kondisi yang tidak mendukung, atau tabiat anak yang susah diatur, terkadang anugrah itu berubah menjadi bencana.
Hal itu akan menjadi nyata, jika orangtua tidak sigap untuk mengarahkannya, mengembalikan pada jalurnya, agar ia tumbuh sebagai anak yang berakhlak baik.
Sebenarnya tanggung jawab siapa dalam mendidik akhlak, jiwa, dan kepribadiannya?
Tentu adalah orang tuanya, bahkan ia bertanggung jawab secara penuh atas agama yang akan dianut anak kelak. Hitam putih dalam kehidupan awal anak, amat sangat berpengaruh terhadap peran orangtua dalam mendidik dan mengarahkan anak.
Rasulullah menyatakan: “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
Saat anak susah diatur menjadi bandel menjadi tugas terberat bagi orangtua untuk mengarahkannya, bukan lepas tangan membiarkan hal tersebut terjadi sampai anak menjelang remaja bahkan dewasa.
Akan sangat bahaya jika pembiaran itu terjadi. Karena jangan salah, apapun yang terjadi pada anak karena salah asuh, kurang perhatian atau memang kurang peduli orangtua terhadap tumbuh kembang anak dari segi akhlak dan kepribadiannya.
Dapatkah anak yang susah diatur dalam perangainya dan menjadi anak bandel menjadi anak sholeh? Cobalah perhatikan 7 cara ini:
1. Anak Nakal Atau Hiperaktif?Perhatikan dengan seksama perilaku anak, apakah benar ia benar-benar susah diatur karena faktor lingkungan, tabiat atau kurang perhatian orangtua atau hal yang lain seperti mempunyai penyakit hiperaktif? Karena pada dasarnya anak hiperaktif susah diatur.
Untuk itu cobalah orangtua pergi ke dokter anak untuk memastikan kebandelan anak apakah masih wajar atau ada penyebab lainnya yang merupakan penyakit. Hiperaktif itu memang penyakit bawaan atau genetik, hingga tidak bisa sepenuhnya disalahkan anak.
Perlu kesabaran lebih, doa dan usaha untuk terapi ke dokter beserta pengobatan yang tepat, InsyaAllah atas kehendakNya, anak hiperaktif bisa menjadi sembuh, mengubah perilaku agresifnya yang susah diatur dan menjadi anak yang sholeh.
2. Ubah Tabiat Anda yang Sering Marah-marah Saat Anak Menjadi Banyak Ulah dan Susah DiaturAtur strategi baru, semisal memberikan perjanjian saat-saat tertentu, semisal akan mengajak anak pada suatu pertemuan, kajian, di Mall dan lain sebagainya.
Jika anak berperilaku baik, dan bisa menjaga tingkah lakunya, orangtua akan memberikan reward, dan itu dipatuhi oleh orangtua.
Dan jika tidak mematuhinya, maka akan ‘hukuman’ yang mendidik, semisal menyapu beranda, menyiram bunga, tidak memberikan uang jajan selama sehari dan lain sebagainya.
3. Jangan Membentak dan Mempermalukan Anak di Muka Umum
Sekecil apapun anak bisa merasa malu jika orang tua mulai membentak dan berkata-kata tidak positif di hadapan umum. Ingat kata-kata orangtua akan diingat sepenuhnya oleh anak, saat benar-benar menghujam dihati anak, entah yang postif atau negatif.
Sekecil apapun anak bisa merasa malu jika orang tua mulai membentak dan berkata-kata tidak positif di hadapan umum. Ingat kata-kata orangtua akan diingat sepenuhnya oleh anak, saat benar-benar menghujam dihati anak, entah yang postif atau negatif.
4. Perbanyak PelukanSecara psikologis anak yang dilakukan baik, banyak dipeluk dan banyak melakukan kontak mata saat bicara dengan orangtua akan lebih mudah diatur, mendapat kepercayaan atau kenyamanan.
5. Komunikasi yang IntensTernyata, orangtua yang sering lakukan komunikasi dan diskusi sejak dini dengan anak, akan lebih banyak tahu satu sama lain dan memperkecil jurang perbedaan atas kemauan anak dan orangtua.
Anak yang hanya sering dinasehati dengan bungkusan kemarahan (nada tinggi), dengan anak yang kerap diajak diskusi dan komunikasi akan sangat banyak perbedaannya, karena nasehat yang dibungkus kemarahan akan membuat anak lebih memberontak dan susah diatur.
6. Lingkungan Rumah yang Kondusif“Selalu ingin kembali ke rumah”, adalah slogan yang selayaknya diterapkan pada jiwa setiap anggota keluarga.
Jika orangtua menempatkan rumah sebagai lingkungan yang nyaman dan layak huni bagi anak, cara mengatur perabotan rumah, menempatkan aturan dalam rumah dan membuat rumahnya laiknya sebuah ‘surga’, dan memberikan nuansa hangat, maka memperkecil celah anak menjadi susah diatur.
7. Andalah Panutan Bagi AnakBeberapa kisah sukses yang ada di seputar kita atau bahkan di seluruh dunia, membuktikan peran orangtua begitu dominan dalam membentuk pribadi anak.
Sebaliknya, jika orangtua yang selalu menjadi sorotan anak, dan ajang peniruan anak itu bertindak kurang bagus, dari segi ibadah, akhlak, pola hidup, jalan pikiran dan perilakunya, jangan harap Anda memperoleh pualam di batu Cadas!
Maka perbaiki perilaku dan akhlak kita, sebelum menuntut lebih jauh anak agar menjadi sholeh.
Tujuh Perilaku ini semoga bisa menuntun para orangtua dalam mengasuh buah hati. Karena pada dasarnya apapun yang terjadi pada anak, kitalah yang bertanggung jawab sepenuhnya.
Sumber: candradewojati.com