Slogan 'Katakan Tidak pada Korupsi' Dikaitkan e-KTP, PD Serang PDIP


Slogan 'Katakan Tidak pada Korupsi' Dikaitkan e-KTP, PD Serang PDIP

Bacaan - PDIP membela Puan Maharani, yang disebut Setya Novanto menerima aliran duit e-KTP, dengan mengungkit slogan 'Katakan Tidak pada Korupsi'. Partai Demokrat (PD) membalas PDIP.

Wasekjen PD Rachland Nashidik memberi 5 pesan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkit slogan PD itu. Menurut Rachland, PDIP seharusnya mengedepankan penegakan hukum, bukan membela kader yang disebut-sebut terlilit korupsi.

"Tirulah teladan Partai Demokrat. Meski pahit, jangan lindungi kader yang nyata disangka terlibat kasus korupsi. Bela partai dengan cara yang benar, cara yang kesatria, yakni dengan menunjukkan kepatuhan dan keterbukaan pada proses hukum. Tak perlu menangis, apologis, dan mengasihani diri sendiri," kata Rachland dalam keterangannya, Kamis (22/3/2018).

Berikut ini panca-nasihat Rachland untuk Hasto:

1. Tirulah teladan Partai Demokrat. Meski pahit, jangan lindungi kader yang nyata disangka terlibat kasus Korupsi. Bela partai dengan cara yang benar, cara yang kesatria, yakni dengan menunjukkan kepatuhan dan keterbukaan pada proses hukum. Tak perlu menangis, apologis, dan mengasihani diri sendiri.

2. Jangan musuhi KPK. Bila tak mau membantu, sekurangnya jangan menghalangi kewajiban KPK mengusut dan memberantas korupsi. Kalau bisa, bersikaplah proaktif membantu tugas KPK.

3. Jangan buat publik bingung oleh pernyataan bodoh. Dalam persekongkolan korupsi, tak dikenal istilah 'oposisi'. Justru publik mafhum, siapa pun otak korupsi e-KTP, ia atau mereka perlu mengajak dan menyuap lebih dulu pihak yang menunjukkan sikap oposisional terhadap proyek triliunan itu. Agar proyek lancar.

4. Jangan sombong dan memandang partaimu terlalu tinggi. Rakyat punya mata hati dalam kesulitan hidup yang diakibatkan pemerintahan yang kalian buat.

5. Kalau bisa, jangan musuhi partai lain. Belum tentu partaimu lebih baik atau lebih bagus. Jangan suatu hari saat kalian butuh dukungan, kalian ditinggalkan sendirian. [detik]