Garda Keadilan - Polri membuat beberapa program untuk menangkal paham radikal di Indonesia. Salah satunya, Polda Jawa Tengah mengadakan rekrutmen anggota Polri yang berasal dari pesantren dan hafiz Alquran.
"Untuk kontra-radikal di wilayah hukum Jawa Tengah, sebagaimana kebijakan Pak Kapolda, kita telah melakukan beberapa kegiatan, di antaranya rekrutmen bagi anggota Polri, terutama dari pesantren-pesantren yang di mana mereka adalah hafiz, jadi hafal Alquran untuk direkrut menjadi anggota Polri," kata Wakapolda Jawa Tengah Kombes Ahmad Luthfi saat ditemui di kantornya, Jl Pahlawan 1, Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/3/2018).
Luthfi menjelaskan pihaknya telah memetakan wilayah di Jawa Tengah terkait dengan perekrutan para santri menjadi anggota Polri ini.
Selain perekrutan hafiz Alquran, Luthfi mengatakan polres yang ada di Jawa Tengah sering melakukan silaturahmi atau diskusi dengan para ulama untuk bertukar pikiran dalam menangkal paham radikal di lingkungan masyarakat Jawa Tengah.
"Kedua, kita juga ada forum silaturahmi para ulama yang itu sudah dilakukan oleh seluruh jajaran kewilayahan, baik polres atau polda juga melakukan, yang tiap hari kita update. Jadi forum silaturahmi itu digunakan agar terjadi brainstorming antara kita dengan ulama sehingga bisa calling system sebagaimana perintah Pak Kapolri," jelas Luthfi.
Perekrutan hafiz Alquran ini akan dimulai dari jenjang bintara, khususnya di wilayah Jawa Tengah, untuk merealisasikan upaya menangkal paham radikal di Jawa Tengah.
"Kita mulai dari rekrutmen bintara dan ini kuantitatifnya sudah dipetakan SDM bahwa prioritas utamanya mereka yang hafiz Alquran di wilayah Polda Jawa Tengah, ini baru akan dijalankan untuk mengambil dari beberapa pesantren yang kita lakukan," imbuh Luthfi.
Sumber: detik