JAKARTA - "Bu kenapa ya Bu, Bilal selalu ngomong katanya 'Kamu bakal ninggalin aku setelah pulang dari Kamboja?"
Demikian isi kutipan surat terakhir yang ditulis Enen Cahyati (48) untuk guru mengajinya sebelum dia bersama suami keduanya, WN Amerika Serikat, Bilal Abdul Fateen (66), berangkat ke Kamboja, dan diduga tewas dibunuh suaminya di negara tersebut pada 22 Maret 2018.
Putri pertama korban, Insya Maulida (25) yang yang biasa disapa Echa itu menceritakan, ibundanya menulis surat tersebut pada Senin, 12 Maret 2018, atau tiga hari sebelum dia dan Bilal berangkat ke Kamboja.
Surat tersebut dititipkan kepada putrinya agar diserahkan kepada guru mengajinya dekat rumah.
Keluarga baru mengetahui isi surat itu setelah mendapat kabar tewasnya Enen dari Kementerian Luar Negeri.
Dalam surat tersebut, Enen "curhat" sekaligus meminta nasihat dari guru mengajinya tentang perkataan yang sering diucapkan oleh suaminya, Bilal.
Sebagaimana isi surat tersebut, Enen bertanya-tanya atas seringnya suaminya merasa akan ditinggalkan setelah dari Kamboja.
"Dia bilang katanya si Bilal sering banget ngomong katanya, 'Nanti kamu bakal ninggalin aku sehabis dari Kamboja'. Dia ngomong begitu terus,' ucap lirih Echa.
Sang guru mengaji yang datang bertakziah ke rumah duka dan memberitahukan isi surat terakhir dari Enen itu.
Guru mengaji itu menafsirkan isi surat tersebut, Bilal merasa yakin Enen jika telah meninggal akan terus mengikutinya kemana pun dia pergi.
Guru mengaji itu juga menceritakan, Enen sempat meminta amalan doa-doa kepadanya untuk berjaga-jaga selama berada di Kamboja.
Echa merasa itu adalah firasat dari ibunya sendiri sebelum kematiannya.
Dari rangkaian petunjuk tersebut, Echa dan keluarga menduga Bilal telah merencanakan pembunuhan kepada ibundanya di Kamboja.
"Bilal selalu ngomong gitu ke mama saya. Sepertinya sudah direncanakan mau dibunuh di sana. Kalau saya sih mikirnya memang sudah direcanakan terlepas Bilal memang sakit jiwa," ujarnya.
Apalagi, Enen selaku istri yang terbilang manut sering berkata kepada Bilal jika dirinya tidak ingin ditinggalkan oleh Bilal dan ingin mengikutinya kemanapun dia pergi.
"Mama tuh nggak mau ninggalin Bilal. Mama pokoknya ikut kemana saja Bilal pergi," kata Echa mengikuti percakapannya dengan ibunya semasa hidup.