Bacaan - "Kembalian 200 perak dituker permen lo diem aja... Pertalite naik Rp 200 lo ngomel.. ENTE SEHAT?"
Itu celotehan grup pembela rezim "KataKita".
Praktisi pertambangan Agus Santoso di akun fbnya menyatakan:
"Ini celoteh Kata Kita yang menggiring pembodohan publik...
Para cebong pasti mengangguk-angguk setuju..
Padahal 200 peraknya yang diisi ke tanki bus, angkot, dan truck-truck berkapasitas 100 liter akan berakibat pada harga komoditi yang diangkut, lalu harga di pasaran naik, harga sembako naik diiringi harga-harga lain naik, inflasi naik sementara pertumbuhan ekonomi cuma mangkrak di 5%.
Rakyat lugu sok bijak menasehati agar tak protes saat harga kenaikan BBM. Giliran barang belanjaan naik malah ngomel, gaji gak naik malah demo.. giliran dapet kenaikan harga diem-diem malah nasehatin orang untuk bijak.
Itu kepala bagusnya dikocek aja biar bisa mikir.. Maka para follower Kata Kita rata-rata otaknya jarang dipake, mudah dibegoin.. Masa' Pertalite dianalogikan sama permen, itu sudah gak "apple to apple"... Masih mau angguk-angguk beruk juga bong?"
Sumber: portalislam