Orasi Didepan Warga, Prabowo Bicara Soal Infrastruktur Hingga Pemimpin Penipu


YASBIR - Soreang, Kabupaten Bandung, dipilih Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai salah satu lokasi tur 'Prabowo Menyapa Warga Jawa Barat'. Dalam orasinya, Prabowo bicara banyak hal, mulai dari bobroknya pembangunan infrastruktur RI hingga pemimpin yang pintar menipu.

Orasi itu disampaikan Prabowo ke hadapan ratusan kader dan simpatisannya di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (30/3/2018). Menyinggung soal pemimpin yang pintar menipu, dia menyatakan saat ini Indonesia butuh sosok yang baik dan jujur. Kata Prabowo, orang yang makin dekat ke Jakarta, potensi menipunya semakin menanjak.

"Yang jujur ini repot, yang jujur dan tulus itu ada di rakyat, semakin tinggi dan mendekat ke Jakarta makin jahat, pinter bohong dan pinter nipu. Nipu rakyat," ucap Prabowo.

Beranjak dari tema pemimpin penipu, Prabowo juga kembali berbicara memakai diksi 'bocor'. 'Bocor' sempat ramai saat debat Pilpres 2014 lalu. Saat itu, Prabowo bicara soal kebocoran kekayaan negara yang jumlahnya disebut-sebut mencapai ribuan triliun.

Kali ini, konteks bocor yang disampaikan Prabowo ialah terkait adanya uang triliunan rupiah milik WNI yang disimpan di luar negeri. Menurut Prabowo, dia sempat diejek terkait pernyataannya, sebelum akhirnya diakui kebenarannya oleh pemerintahan Jokowi.

Pernyataan yang dimaksud Prabowo terkait kebijakan Tax Amnesty yang pernah disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi. Saat itu, Jokowi juga mengakui ada Rp 11 triliun uang milik WNI yang 'menginap' di luar negeri.

"Waktu dulu saya bicara dan saya mengatakan, Indonesia kebocorannya Rp 1.000 triliun tiap tahun, saya diejek, dibilang Prabowo ngawur, Prabowo mengada-ada, Prabowo bukan ahli ekonomi, baca bukunya di mana. Ternyata sesudah satu-dua tahun, Menteri Keuangan Pemerintah Jokowi sendiri mengakui ada ribuan triliun rupiah yang berada di luar negeri," sebut Prabowo.

"Menteri Keuangan sendiri yang mengaku, Rp 11 triliun lebih uang Indonesia menginap di luar negeri. Berarti Prabowo benar, dong," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu juga menyentil praktik politik uang dalam pesta demokrasi. Kepada rakyat, Prabowo mengatakan uang yang diberikan sebaiknya diambil, namun jangan dijadikan patokan untuk memilih calon pemimpin.

"Dibagi ya terima tapi jangan mau diatur oleh mereka-mereka itu. Memilih harus sesuai hati nurani," ujarnya yang disambut uplaus oleh seribuan kader dan simpatisannya yang hadir.

Terakhir, Prabowo bicara soal pembangunan infrastruktur dan penggelembungan uang proyek. Bagi Prabowo, kecelakaan infrastruktur belakangan ini merupakan sebab dari uang rakyat yang dicuri.

Dijelaskan Prabowo, berdasarkan pengalaman empiris atau dari hari ke hari dan sudah jadi pengetahuan umum di Indonesia, pembangunan infrastruktur di RI sering di-mark up. Karenanya, dia tak heran apabila banyak proyek yang ambruk sebelum jadi.

"Karena itu jembatan belum dipakai sudah jatuh. Karena itu infrastruktur di Jakarta yang dibangun besar-besaran, belum dipakai sudah jatuh yang akhirnya terpaksa dihentikan daripada memakan korban lain," tuding Prabowo.

Sumber : detik.com