Garda Keadilan - Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengutip prediksi Indonesia akan bubar tahun 2030, memicu pro kontra. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meyakini prediksi yang disampaikan Prabowo itu tidak akan terjadi.
"2030 ya? 2030 enggak ngerti deh. Kalau saya sih sampai kiamat Indonesia ada. Sampai kiamat. Kiamat seribu tahun lagi, seribu tahun lagi Indonesia. Sejuta tahun lagi, sejuta tahun lagi Indonesia ada," ujar Ryamizard sebelum mengikuti rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3).
Ryamizard menyatakan, masyarakat Indonesia saat ini sudah pintar dan bisa berpikir mana yang benar dan tidak benar. Namun, apabila terjadi perbedaan pendapat atas tafsir pidato Prabowo, itu merupakan bagian dari demokrasi.
"Itu demokrasi, berpikir. Ngomong saja enggak boleh? Boleh dong, asal masuk akal ya. Jadi tujuan cuma 30 tahun lagi itu ya, sejuta tahun lagi Indonesia masih ada," tandasnya.
Pidato Prabowo itu disampaikan dalam acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra di Sentul, Bogor pada 18 Ooktober 2017. Namun baru ramai sejak pekan lalu karena diunggah lagi di Facebook Gerindra pada Senin (19/3).
Berikut cuplikan pidato Prabowo dimaksud:
Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka meramalkan kita ini bubar.
Belakangan diketahui, pidato Prabowo itu dikutip dari novel berjudul Ghost Fleet yang ditulis 2 ahli strategi dan intelijen Amerika, yaitu PW Singer dan August Cole tahun 2015. Novel ini menceritakan perang China dan Amerika di masa depan.
Sumber: kumparan