Ingat Pria yang Dibayar Pakai Uang Mainan Saat Jual Rumah? Fakta Dikuak Polisi Usai Hitung Jumlahnya


YASBIR - Beberapa waktu lalu, sebuah kasus penipuan mengheboh masyarakat.

Saat itu, Mujiono seorang warga membawa uang mainan saat akan dibawa ke bank.

Uang mainan tersebut ternyata berasal dari seorang pria yang berniat membeli rumahnya.


Baru-baru ini polisi telah selesai menghitungnya.

Penyidik Unit Tindak Pidana Khusus, Satreskrim Polres Tulungagung telah selesai menghitung uang mainan yang disita dari Mujiono (51), warga Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut.

Namun Polisi belum mengarah ke Ali, sosok yang disebut-sebut sebagai pemilik uang mainan itu.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, dari hasil penghitungan ada lebih dari 3900 lembar uang mainan yang menyerupai rupiah pecahan 50.000.

Kemudian ada lebih dari 6000 lembar uang mainan yang menyerupai rupiah pecahan 100.000.

“Selebihnya pecahan lain seperti 20.000 sampai yang 10.000 ada sekitar 2000 lembar sampai 3000 lembar,” terang Mustijat.

Selain uang mainan rupiah, ada pula lembaran uang mainan menyerupai dolar Amerika.

Ada pula lembaran buku yang sampulnya mirip dolar Amerika.

Namun Mustijat mengaku lupa jumlah pastinya.

Demikian juga uang mainan tiruan Yuan Tiongkok, Mustijat lupa jumlah pastinya.

Senin (26/3/2018) penyidik kembali meminta keterangan pihak Bank Central Asia (BCA) Tulungagung.

Kali ini teller yang menjadi saksi dimintai keterangan.

Penyidik Satreskrim datang ke Kantor BCA untuk memudahkan pemeriksaan.

Saat ditanya soal kemungkinan memanggil Ali, Mustijat menjawan belum. “Belum, masih melengkapi saksi-saksi,” ujar Mustijat.

Lalu siapa sebenarnya sosok Ali yang disebut-sebut oleh Mujiono?

Sebelumnya Mujiono sempat menyebut nama lengkapnya Ali Makmur.

Informasi yang didapat ada yang menyebut Ali dikenal sebagai tokoh agama.

Mujiono juga mengaku, Ali dirinya tidak bisa menghubungi Ali.

Jika ingin berbicara lewat telepon, Mujiono harus menghubungi anak buahnya lebih dulu, kemudian telepon akan diberikan ke Ali.

Ada pula yang menyebut Ali sebagai tokoh kuat asal Blitar.

Ia mempunyai banyak pengikut. Karena itu banyak yang meragukan Ali bakal aman dalam perkara ini.

“Saya pribadi tidak yakin kalau Ali bakal terseret. Karena dia orang yang kuat,” ucap seorang sumber di kalangan LSM.

Mujiono (51) membawa dua kardus yang diakui berisi uang Rp 4,5 miliar. Uang itu diakui dari seorang tokoh bernama Ali, asal Blitar.

Uang diberikan Ali kepada Mujiono, sebagai bagian pembayaran rumah senilai Rp 15.1 miliar.

Mujiono menolak pelunasan di rumah, dan meminta pelunasan dilakukan di Kantor Cabang BCA Tulungagung.

Namun saat proses pelunasan, Senin (19/32018) Ali tidak datang.

Saat kardus dibuka, ternyata di dalam kardus itu hanya berisi uang mainan.

 Sumber : tribunnews