Hentikan Kebiasaan Kaki Menempel di Pedal Kopling, Ini Sebabnya


YASBIR - Pengendara mobil dengan transmisi manual kerap tak menyadari kebiasaan buruk, yakni kaki kiri menempel di pedal kopling saat melaju atau dalam kemacetan. Padahal, hal tersebut memiliki efek buruk terhadap kinerja kopling itu sendiri.

Service Advisor Toyota Astra Motor, Kusnan, mengatakan hal yang sering menjadi kebiasaan pengemudi mobil transmisi manual ini sangat tidak dibenarkan. Ini bisa menyebabkan kopling aus.

"Saat kaki menempel itu, tekanan minyak kopling sudah bekerja dan menekan cover kopling ke kampas kopling sehingga terjadi gesekan antara kampas dengan flywheel. Efeknya, kopling bisa cepat aus," kata Kusnan saat dihubungi Liputan6.com, Senin (26/3/2018).

Tanda-tanda kopling aus, pada awalnya akan menimbulkan bau hangus. Kalau sudah begini, mobil akan terasa berat.

"Akibatnya tenaga mobil jadi berat, lama-lama tidak bisa jalan atau mesin hidup tapi enggak bisa maju dan mundur," ujarnya.

Selain itu, efek lainnya perpindahan transmisi juga akan lebih keras.

"Masuk gigi pasti susah karena putaran mesin tidak bisa dihentikan kopling yang sudah aus tadi," kata Kusnan.

Biasanya, agar tarikan kopling lebih ringan, pemilik motor mengganti sistem kopling dengan hidrolik. Namun, banyak yang beranggapan, dengan sistem hidrolik tenaga atau hentakan awal mesin jadi hilang atau berkurang.

Dijelaskan Marcell, Chief Mechanic MotoTAG, agar kopling lebih enteng, terutama saat di kemacetan lalu lintas Jakarta, dengan gaya berkendara stop and go, salah saru caranya bisa mengganti handle kopling dengan produk aftermarket milik Accossato.

"Dengan gaya berkendara stop and go, biasanya per kopling jadi memuai. Kalau sudah begitu, kopling akan berat atau slip. Tapi, dengan handle kopling ini, mau memuai seperti apa pun, kopling tidak akan berat," jelas Marcell, saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (8/5).

Lanjut pria ramah ini, handle kopling Accossato ini sejatinya masih menggunakan sistem kopling standar. Namun, handle ini sudah didesain sedemikian rupa, seperti jarak main kopling atau pivot bisa bervariasi sehingga tarikan kopling lebih enteng.

"Handle kopling ini bisa buat motor apa saja, asal belum menggunakan sistem hidrolik. Tapi, buat Honda CBR250RR belum bisa. Karena motor ini menggunakan tiga mode berkendara, jadi sakelar koplingnya lebih lebar dan tidak cocok," tegas Marcell.

Untuk harganya, bengkel yang beralamat di Jalan Kembang Kerep Raya, Meruya Utara, Jakarta Barat, ini mematok handle Accossato dengan switch start stop engine Rp 2,9 juta.

Sumber : liputan6.com