Bacaan - Puluhan orang yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Indonesia mengancam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika tidak mampu menindak dua politisi utama PDIP Puan Maharani dan Pramono Anung.
Seorang orator di antara puluhan pengunjuk rasa berteriak lantang di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/3)
"Fakta persidangan itu pasti ada faktanya kawan-kawan, Setya Novanto tidak bodoh dengan menyebutkan nama Puan dan Pramono tanpa dasar," ujarnya.
Dia juga mengancam akan merubuhkan gedung KPK jika komisi antirasuah itu tidak mampu menangkap dua elit partai moncong putih.
"Kalau memang KPK tidak mampu, kita rubuhkan gedung KPK ini kawan-kawan," tukasnya.
Pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis lalu (22/3), terdakwa Setya Novanto mengatakan bahwa uang proyek KTP-el menyinggahi dua politisi utama PDIP Puan Maharani dan Pramono Anung. Masing-masing mendapatkan uang sebesar 500 ribu dolar AS.
Hal tersebut disampaikan Setnov dengan alasan dirinya pernah mendengar saat di rumahnya Made Oka Masagung memberi tahu keponakannya yakni Irvanto Hendra Pambudi jika Made telah memberikan uang kepada dua politisi itu.
Namun, kuasa hukum Made Oka Masagung, Bambang Hartono membantah jika kliennya pernah memberikan sejumlah uang kepada Puan dan Pramono.
Sumber: rmol