YASBIR - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah meminta untuk bergabung ke dalam koalisi Joko Widodo di Pilpres 2019. SBY juga menampik menyodorkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Jokowi.
"Minggu lalu saya melakukan lawatan ke Jawa Barat dan di beberapa tempat, sejumlah orang mengangkat isu itu bahkan di Jakarta seorang purnawirawan TNI bintang 4, junior saya menanyakan apakah benar pemberitaan itu SBY yang minta-minta gabung ke Pak Jokowi, termasuk minta agar AHY dijadikan cawapres beliau. Tidak benar, tidak benar," ujar SBY dalam akun Facebook resminya, Sabtu (31/3/2018).
Hal ini disampaikan SBY saat menanggapi isu AHY menjadi cawapres Jokowi. SBY menegaskan, tidak bisa memaksa Jokowi untuk menentukan cawapresnya.
"Saya pernah jadi capres 2 kali. Kalau dulu saya pertimbangkan saya cawapres yang mengajak untuk mendampingi saya, saya juga tak happy. Sama kalau ada yang minta ke Pak Jokowi, tentu Pak Jokowi tidak suka," tutur SBY.
SBY menambahkan, Demokrat masih mengkalkulasikan kadernya untuk maju Pilpres. Apalagi, ambang batas pencapresan dalam UU Pemilu sebesar 20%.
"Itu menurut pandangan saya dan tak bisa seorang tokoh dengan gagah berani masang foto di billboard, baliho siap jadi carpes, siap jadi cawapres. Partai Demokrat menghitung secara seksama," ujarnya.
Sumber : detik.com