YASBIR - Aliansi Mahasiswa Solo Raya menolak kenaikan harga BBM dengan membeli BBM di SPBU Manahan seharga Rp 2.00, Kamis (29/3/2018) siang.
Hal tersebut dilakukan puluhan mahasiswa dalam rangkaian aksi penolakan kenaikan harga BBM jenis pertalite.
Secara tertib puluhan mahasiswa tersebut antre mengisi bensin.
Pada awalnya petugas masih menyanggupi untuk mengisi bensin seharga Rp 200 hingga Rp 600.
Namun, hingga beberapa motor yang telah diisi, petugas pom bensin kemudian menyatakan penolakan.
"Kalau demo ini salah sasaran, kalau gitu kita yang rugi," teriak salah seorang petugas pom kepada mahasiswa.
"Nanti operatornya nambahin kerugian, kasihan lo mas," ujarnya.
Sampai pada akhirnya petugas tidak mau menerima uang dari mahasiswa.
Aksi ini cukup membuat antrian pelanggan SPBU harus menunggu cukup lama untuk dapat dilayani.
Hingga ditengah aksi, pihak kepolisian dan operator SPBU menghentikan aksi tersebut.
Sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan mahasiswa.
Mahasiswa diminta untuk segera meninggalkan SPBU karena jam yang diberikan telah habis.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertalite senilai Rp 200 per liter.
Kenaikan harga berlaku mulai, Sabtu (24/3/2018) pukul 00:00.
Informasi tersebut baru ramai diberitakan media massa Tanah Air pada Sabtu malam.
Sumber : tribunnews.com