Misteri Pada Tulang Ekor

"Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor , darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat." (HR. Al Bukhari)


Selama belasan abad hadits ini menjadi misteri, tidak ada pembultian secara ilmiah bahwa tulang ekor tidak akan hancur lebur dan menyatu dengan tanah sebagai satu kesatuan.
Adalah Han Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula.

Pada sebuah penelitian, dia mendapati bahwa asal mula penciptaan makhluk hidup dimulai dari tulang ekor, untuk menguatkan penemuannya ini, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak hancur.

Dan belasan tahun yang lalu Dr. Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid dari Yaman juga melakukan penelitian berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana'a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana'a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukakn pembakaran lebih lama.

Fakta yang lebih mencengangkan, baru-baru ini telah ditemukan melalui penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini (trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta), tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negatif atau keburukan seeorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.

Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali diciptakan, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka.
Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi SAW ribuan tahun yang lalu.