Momen yang paling membuat pilu adalah saat kain kafan menutupi seluruh tubuh. Kemudian, ustadz dan warga lainnya menyolatkan.
Menjadi model tak melulu harus muncul di majalah atau iklan di televisi. Model yang satu ini justru erat kaitannya dengan pengalaman spiritual. Model yang dimaksud adalah model jenazah.
Anda pernah mencoba menjadi model jenazah? Seperti apa ya rasanya menjadi model jenazah?
Edi Rustandi, salah seorang warga Desa Sudi Mampir, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengungkapkan pengalamannya menjadi model jenazah. Ia berkenan menjadi model jenazah, saat mengikuti pelatihan pengurusan jenazah yang digelar oleh Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid.
"Saat saya dibaringkan di atas kain kafan oleh teman-teman, saya merasa sedih. Jujur, selama tadi jadi model, saya sekuat tenaga menahan tangis. Yang terbayang dalam pikiran saya adalah dosa-dosa saya selama ini. Ya Allah rasanya jadi jenazah betulan," tuturnya, sambil menyeka air mata yang mulai menetes, seperti dikutip dari situs DaarutTauhiid.org.
Momen yang paling membuatnya pilu adalah saat kain kafan menutupi seluruh tubuhnya. Kemudian, ustadz dan warga lainnya menyolatkan.
"Sedih pisan. Saya nggak sanggup membayangkan kehidupan di alam kubur. Saya takut tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir," ujarnya.
Edi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada DPU Daarut Tauhiid. Menurutnya, pelatihan pengurusan jenazah ini sangat bermanfaat dan membekas di hatinya. “Terima kasih DPU Daarut Tauhiid sudah menggelar pelatihan ini di desa kami. Banyak pisan manfaatnya,” pungkasnya.
Sumber: dream