Kasus kematian Siyono, terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah yang tewas setelah ditangkap Densus 88 masih misterius.
Tim advokasi Muhammadiyah dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus berusaha mengungkap kematian Siyono.
Namun, perjuangan mereka untuk mengungkap kasus kematian Siyono banyak pihak yang berusaha menghalanginya.
Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono mengatakan, belum lama ini Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mendapat surat keleng.
Surat kaleng tersebut berisi tiga kalimat pertanyaan.
Pertama, kenapa Komnas HAM begitu semangat menangani kasus ini?
Kedua, kenapa dalam kasus ini hanya melibatkan satu komisioner?
Ketiga, kenapa keluarga almarhum Siyono minta bantuan ke organisasi Muhammadiyah dan bukan ke instansi atau lembaga yang memang berwenang menangani kasus ini?
“Surat tersebut merupakan upaya pelemahan kedua institusi,” kata Endro di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2016).
Sumber: sangpencerah